Minggu, 02 September 2012

mata kuliah umum pendidikan agama

1. Konsep Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Konsep matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) ini meliputi (1) Konsep Ketuhanan dalam Islam, (2) Konsep manusia menurut Islam, (3) Konsep Hukum dan HAM dalam Islam, (4) Hukum Islam dan kontribusi umat Islam Indonesia, (5) Etika, Moral dan Akhlaq, (6) I1mu Pengetahuan, teknologi dan Seni dalam Islam, (7) Kerukunan Antar Umat Beragama, (8) Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat, (9) Ekonomi Islam, (10) Kebudayaan Islam, dan (11) Sistem Politik Islam.

2. Kedudukan MPK PAI dalam Kurikulum Perguruan Tinggi
Berdasarkan pasal 6 Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Indonesia Nomor : 43/DIKTI/Кер/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, menyebutkan bahwa (1) MPK wajib dimasukkan ke dalam kurikulum inti setiap program studi, (2) Beban studi untuk matakuliah Pendidikan Keagamaan, pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa masing-masing sebanyak 3 (tiga) satuan kredit semester (SKS).

3. Tujuan MPK PAI
а. Sebagai acuan bagi pendidik Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum. Dalam penerapan acuan ini, pendidik memiliki kewenangan yang fleksibel dalam proses pembelajaran materi, penentuan urutan penyampaian, dan melakukan evaluasi keberhasilan proses pembelajaran selama masih dalam domain visi, misi, dan standar kompetensi Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam;
b. Untuk memperlancar pelaksanaan proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis serta efektif, efisien, dan menarik dalam rangka meningkatkan keprofesionalan pendidik;
с. Sebagai panduan bagi pendidik dalam mengembangkan substansi kajian yang lebih kontekstual, mutakhir, dan diminati, serta mendorong pendidik Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam untuk mengeksplorasi sumber kajian lebih lanjut melalui kegiatan mandiri atau kerjasama antar rekan sejawat.

4. Proses Pembelajaran MPK PAI
Model pembelajaran yang digunakan bervareasi. Model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: 1) Suatu tipe atau desain; 2) Suatu deskrepsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; 3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa; 4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan; 5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan 6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.
Rumpun Model Pembelajaran terdiri dari 4 (empat) rumpun model :
1. Model Pribadi (Individual Process)
2. Model Pemrosesan Informasi (Information Process)
3. Model Interaksi Sosial
4. Model Prilaku (Behavioral)
Dari aspek pembelajaran yang akan dicapai, kita dapat membedakan jenis-jenisnya sebagai berikut: (1) pembelajaran keterampilan; (2) pembelajaran sikap, dan; (3) pembelaiaran pengetahuan, dsb.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Rumpun model perilaku dibangun atas dasar teori yang umum, yaitu kerangka teori perilaku.Yang termasuk dalam rumpun model Behavioral :
1. Mastery Learning(belajar tuntas), tokohnya Benjamin Bloom dan James Block
2. Direct Instruction dengan tokoh-tokohnyaTom Good, Jere Brophy, Carl Gereiter. Ziggy Engleman dan WesBecker
3. Simulastion , tokohnya Carl Smith Mary Smith
4. Social Learning , tokohnya Albert Bandura ,Carl Thoresen dan Wes Becker
5. Programmed schedule (task performance reinforcement) tokonya B.F. Skinner
Gagne membagi delapan jenis pembelajaran mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks yaitu:
1. Signal Learning atau pembelajaran melalui isyarat.
2. Stimulus response learning atau pembelajaran rangsangan tindak balas.
3. Chaining learning atau pembelajaran melalui perantaian.
4. Verbal association learning atau pembelajaran melalui perkaitan verbal.
5. Discrimination learning atau pembelajaran dengan membeda-bedakan.
6. Concept learning atau pembelajaran konsep.
Adapun model-model pembelajaran yang termasuk ke alam pembelajaran sosial diantaranya adalah model patners in learning (teman dalam belajar), role playing (bermain peran), jurisprudential inquiry (penyelidikan terhadap kebijakan), personality and learning styles (kepribadian dan gaya belajar), inquiry on social models (penyelidikan terhadap model sosial), dll.
Rumpun pembelajaran pribadi (The Personal Family of Models) antara lain Model Pembelajaran Direktif dan Nondirektif.
Menurut David G. Armstrong (1983), terdapat empat unsur dalam rumusan pembelajaran, yaitu:
1. A (Audience), yaitu siapa yang mencapai tujuan ter¬sebut;
2. B (Behavior), yaitu perilaku atau hasil yang diha¬rapkan;
3. C (Condition), yaitu menggambarkan secara rinci pro¬sedur yang harus diikuti, dan apakah mahasiswa tersebut dapat menunjukan atau mendemonstrasikannya atau tidak.
4. D (Degree), yaitu tingkatan minimum dari performance sebagai bukti bahwa tujuan telah tercapai.

Untuk mengetahui keberhasilan penguasaan mahasiswa, dilakukan penilaian dan evaluasi yang meliputi:
1. Bentuk Evaluasi dan Penilaian
Evaluasi Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam dilaksanakan dalam bentuk ujian tertulis, lisan, dan penilaian tugas.
2. Jenis Ѕоаl
Evaluasi Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam menggunakan jenis soal essay, lisan, dan penulisan makalah / penugasan.
3. Pelaksanaan Evaluasi dan Penilaian

Evaluasi Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam dilaksanakan melalui Ujian Tengah Semester (UTs), Ujian Akhir Semester (UAS), dan Penugasan (Р). Bobot nilai UТЅ sekitar : 25%, UАЅ sekitar : 50%, dan Tugas sekitar : 20%, serta Kehadiran (H) sekitar 5%.